Senin, 13 Juni 2022

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Selamat malam semuanya, semoga Bapak Ibu peserta kelas belajar menulis angkatan 25 dan 26 semuanya dalam keadaan yang sehat dan bahagia hari ini.

Sebagai moderator malam ini adalah sebagai berikut:
Nama : Nur Dwi Yanti
Asal : Bandung Jawa Barat
Unit Kerja : SDN Muncul 03
Alumni kelas BM angkatan 24
Pada malam ini, yang membersamai kami pada pertemuan ke-12 Belajar Menulis angkatan 25 dan 26 pada hari Senin tanggal 13 Juni 2022 ini.
Bertindak sebagai moderator, beliau akan mendampingi narasumber, memandu acara, hingga tuntas malam ini.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah swt, Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Pada malam ini Allah swt berkenan menganugrahkan kesempatan kepada kita untuk menikmati sajian materi yang sangat menarik dan bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan kita dalam aktivitas menulis 

Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah.

 Malam ini, narasumber hebat kita mengangkat tema  Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan. Materi ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku.
Tema ini akan disampaikan oleh Pak D Susanto.

Kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui Proofreading.

Siapakah pak D Sunsanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri adalah alumni kelas BM angkatan 15.
Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/

Berikut CV Pak D agar kita mengenal lebih dekat Narasumber kita malam ini
Baik bapak ibu, pada malam ini, kita akan membagi sesi pertemuan sebagai berikut:
1. Penyajian Materi oleh Narasumber
2. Tanya Jawab melalui nomor 082111612004
3. Penutup

Berikut contoh blog yang akan kita bahas malam ini.
 https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html
Di sana saya mendapati tulisan sebagai berikut.

Bahan diskusi malam ini 

mengapa harus belajar menulis fiksi?

apa saja syarat menulis fiksi?

apa saja bentuk cerita fiksi?

Apa saja unsur pembangun cerita fiksi

bagaimana kiat menulis cerita fiksi?

Adakah yang berkenan melakukan proofreading atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat tersebut menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik"?

 Pertanyaan pemantik saja. Jika mengacu pada gaya Mazmo, sang Guru Penggerask, sepertinya ini alur Mulai dari Diri sebagai bagian dari alur belajar MERDEKA

Baik, Bapak dan Ibu, jika Bapak dan Ibu sudah coret-coret memperbaiki tulisan yang saya kutip, sesungguhnya, Bpak dan Ibu sudah melakukan proofreading. πŸ™‚

 Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

 Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut. Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah. Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.

Loh, itu kan tugasnya editor atau proofreader?
Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan. Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga dibaca tuntas dan isa "LOLOS".  Bayangkan jika, tulisan kita banyak sekali kesalahan, seperti typo yang saya lakukan. Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.

Apa ya tugas seorang proofreader? Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Ia harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Misalnya, seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.
Mengapa harus melakukan proofreading?
Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. Termasuk blog.
Proofreader atau penulis itu sendiri.
Bedanya apa?
Blog dilakukan pleh penulisnya terlebih dahulu sebelum dipublikasikan, Jika menyuruh orang lain sebagai proofreader, setidaknya ada sesuatu yang kita "keluarkan". Jika tidak berupa uang jasa ya, ucapak terima kasih.
 Coba kalau ke profesional? Lumayan, habis honor moderator kalau ada 50 halaman ... πŸ˜… Makanya. Yuk, melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan!
Caranya?
Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.
Yang sering terjadi (saya banget):
Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki. Alhasil, tulisan tidak jadi-jadi πŸ™‚.

Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan (pikiran kok larut kaya gula aja, he he). Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah Yang keempat
1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Pak D lakukan dan dan buat video dari apa yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube. Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, beliau sudah diajari oleh ibu Rita  Wati  (Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis. Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel Youtube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.

(Bapak atau Ibu yang tulisannya saya kutip sebagai bahan diskusi semoga berlapang dada, maafkan jika tidak berkenan. )
Baik sahabat peserta BM 25 dan 26. Selanjutnya dibuka sesi pertanyaan melalui no 08211161200

P1
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25

Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor. 
Saya pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan
Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.
Pertanyaan saya:
Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan? ☺️πŸ™πŸ»
Terima kasih.

P2
Assalamu'alaikum pak D
Saya Misdawati dari Bukittinggi
Gel. 25
Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D
Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak? 
Kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya. 🀭
Terima kasih sebelumnya Pak D

P3
Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau BM 25. Mau bertanya pak.
1. Apa berbedaaan frooreding dengan editing
2.Mengapa proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?
3.Bagaimana cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?
4. Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?
Mohon penjelasannya pak terimaksih.

P4
Umi Rembang
Izin tanya kpd pak D Bu Yanti
SeteΔΊah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih

P6
Nurkhotijah
Gelombang 25
Berarti untuk melakukan proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa Indonesia dengan baik

P5
Selamat malam Bu Nur dan Pak D
Saya Elen
SD Candle Tree Serpong
Gel. 25
Mau tanya lagi bu
Penulisan Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja? 🀩

 J1
Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi. 
Jika saya jadi Ibu? 
Saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan". 
Semoga berkenan.
 
J2
Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.

J3
1. Ada yang berpendapat:  Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.

3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.

4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
Semoga berkenan.

J4
Tips:
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan.
Periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai.
Baca kembali.

Atau:

Minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
Semoga membantu.

J5

Yuk, kita komplain kepada pembuat flyer!  πŸ˜€

J6
Sepakat.
Untung masih sore, coba tengah malam ... saya bakalan takut. πŸ˜€

Karena sudah menunjukan pukul 21.01 d wilayah Jakarta dan sekitarnya. Maka diskusi ditutup.
Ada closing Statment yang akan di sampaikan sebelum ditutup.
Kemudian selaku moderator menyimpulkan bahwa dari paparan diskusi yang kami dapatkan hari ini bahwa kita selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Selain itu, untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.

Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia.  Madi Ar-Ranim.

Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai  proofreading, dengan menulis maka kita akan menjadi sorang yang akan di kenang sepanjang hayat
Kemudian, moderator mengucapkan banyak terima kasih kepada Narasumber kami yang super dan luar biasa, sekaligus memohon maaf jika dalam penyampaiannya dalam membersamai terdapat banyak kekurangan.
Lalu ditutup dengan salam.

Demikian resume yang bisa saya buat. Semoga bermanfaat.
Salam Literasi. πŸ€—
Wassalamu'alaikum Wr Wb 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar