Rabu, 01 Juni 2022

Gairah Menulis Puisi


Assalamu'alaikum Wr Wb.
Malam ini saya senang bisa bertemu lagi dengan Bapak dan Ibu hebat Se-Nusantara untuk menyimak materi kelima GAIRAH MENULIS PUISI yang akan disampaikan Narasumber hebat Ibu E. Nurhasanah, M.Pd.

Moderator kemudian menyapa kami:
"Hallo para peserta Belajar Menulis gelombang 25 dan 26 yang hebat, Assalaamu ‘alaikum. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia."

tak terasa sudah 15 menit beralalu dari pukul 19.00 WIb.  Kita langsung saja sambut narasumber kita malam ini dengan materi GAIRAH MENULIS PUISI. Kepada Bu Hasanah dipersilahkan masuk kelas ... !

 Jalan-jalan ke pasar baru
Tidak lupa membeli topi
Malam ini dapat materi baru
Judulnya Gairah menulis puisi

Materi akan dibagi menjadi 2 sesi : Pertama pemaparan materi dari pukul 19.00 – 20.00 WIB dilanjut sesi kedua tanya jawab dari pukul 20.00 – Selesai. Bagi yang akan bertanya terkait materi, silahkan japri ke nomor telepon : 087871926678.

Tak kenal maka tak sayang demikian kata pepatahya, supaya kita semakin saling menyangi, mari kita berkenalan terelebih dahulu dengan Ibu E. Hasanah yang karya-karya puisinya sudah banyak dan tersebar dimana-mana.

 Assalamualaikum Wr 
Perkenalkan Nara Sumber kita ibu E. Hasanah.
 Alumni kelas BM asuhan Om jay juga

Syukur Alhamdulillah sy panjatkan ke hadirat Allah SWT, serta sholawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW, pada malam ini saya bisa bertemu dengan ibu bapak yang memiliki semangat untuk terus belajar bersama-sama.

Dan apa saja aturan dalam membuat puisi

Silahkan Bunda sampaikan apa saja yang perlu kami siapkan untuk bisa mahir menulis puisi

 Tak lupa saya haturkan terima kasih kepada *bapak ibu guru menulisku* di pelatihan belajar menulis PGRI gelombang ke 18, Om Jay, Bu Kanjeng, pak Brian, Bu Aam, dan semuanya yg tidak  bisa sy sebut satu persatu Krn keterbatan wkt. Barokah dari ilmu beliau, bisa bermanfaat bagi rekan guru semua.

Iya, saya alumni kelas BM gelombang 18, saya masih belajar juga menulisnya🙏🙏

 Sebelum berdiskusi tdi saya alumni gelombang 18 ya, Alhamdulillah karena ada gairah belajar menulis, sudah menghasilkan buku solo dan lebih dari 60 buku antologi. Yg di atas itu diantara bukunya🙏
 ada juga beberapa yang prosa ya Bun
 Lengkap sudah dan sudah setara Om Jay dan Bu kanjeng insya allah.
 Pengertian puisinya saya kutip dari KBBI ya🙏🙏

GAIRAH = Keinginan kuat , bersemangat

apa itu puisi?

Mau tahu rahasianya? 
Yaitu ada gairah belajar menulisnya, ini lho arti gairah menulis

Nah itu gairah menulis artinya ada semangat untuk menulis🙏🙏

 Wow kren banget bunda. Apa  rahasianya hingga dalam 1 tahun sudah punya 60 buku???

 Banyak karena terasah dgn komunitas belajar ini pak🙏

 Alhamdulillah jg belajar menjadi kurator, editor, dan pemberi kata pengantar juga😂

 rahasinya ikut komunitas literasi ... antara lain di kelas BM 18, angkatan bu Maesaroh ya bunda

 Belajar puisinya jg di komunitas belajar menulis dan blogger jg lho🙏
Belajar puisi telelet, akrostik, atau puisi2 lainnya.

 Asam gendis asam gelugur, kedua asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur, teringat badan tidak sembahyang

Puisi = ragam sastra yang terikat : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait

Elok rupanya pohon belimbing, tumbuh dekat pohon mangga, enak rasanya berbini sumbing, biar marah tertawa juga.

 Ini masuk puisi bebas pak, karena tidak terikat oleh aturan Rima, bait, dan lainnya. Jadi bebas saja mengungkapkan perasaan dalam diksi2 yg memukau.

 Nah itu kerennnn
Ada aturan tersendiri untuk pantun ya, karena masuk dalam puisi lama. Misalnya bersajak a-b-a-b, ada Rima juga.

apa pula itu  : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait


Pagi ini embun mengetuk  pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya 
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti

Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang. 
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan 
Ingatan kita beradu 
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran 
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh 
Masihkah ada waktu seperti sekarang?

Denyut ku milik mu 
Denyut mu milik ku 
Debar rasa kita sama 
Rasa cinta kita sama

Akan kusudahi seluruh diriku, bermain dalam permainan rasamu. 
Yang selalu kau jahatkan itu tak mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.

Perlahan  tapi pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata berujung perih dan sakit hati
Hanya bisa sabar menahan luka 
Karena derita tak kunjung reda
Kini hanya bisa berkelana mencari singasana cinta buat hatiku yang teluka

Lelah boleh asal jangan menyerah ,  milyaran manusia sedang berjuang mereka melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri . 
Istirahat sejenak dan lanjutkan melangkah lakukan hal positif  fokus kepada tujuanmu .

Cinta tidak hanya soal tampan ,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai segalanya , tapi keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian . 
Mampu berpijak dikeadaan susah sanggup bersyukur ketika mudah


 HARAPAN MENULIS

DULU SEWAKTU KU KECIL KU TAK PERNAH BERHARAP
HARAPAN MENJADI SEORANG PENULIS
SETELAH BERIRING WAKTU TERNYATA KINI
MENULIS ADALAH KEINGINANKU
SEMOGA SAJA KELAK KAN KU RAIH
WALAU DALAM HATI YANG TERDALAM

        HARAPAN PASTI ADA
        DAN TERUS AKAN ADA
        SELAMA KITA INGIN CAPAINYA
        HARUS TERUS BERHARAP


 FATAMORGANA

Kataku itu luar biasa
Namun katamu tu Biasa
Milikku itu istimewa
Milikmu juga istimewa

Bahagia itu apa sesungguhnya
Apakah banyaknya harta
Ataukah kecukupan dengan yang ada
Setiap orang punya arti berbeda

Bahaga itu bagaimana
Apakah terwujudnya semua asa
Ataukah kesyukuran atas apa yang diterima
Sekali lagi setiap kita punya makna yang berbeda


 _Bukan aku_

Kau bakar aku.....
Kau asapi aku.....
Kau temani aku....
Kau terangi malam-malamku....
N
A
M
U
N
Bukan aku yang salah tapi aku disalahkan....
Bukan aku yang menyembunyikan tapi aku yg difitnah...
aku diam bukan berarti aku dalang dari semua in.... 
Aku diam dengan semua finah dan tuduhan karena apalah dayaku........
Aku hanya sebuah batu.....



"Terinspirasi dari kisah seorang dr. Radiologi yang hilang katax disembunyikan roh halus"

 Nulisnya harus begini:
Asam gendis asam gelugur, kedua asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur, 
teringat badan tidak sembahyang.

Untuk pemula biasanya lebih disukai puisi bebas karena si penulis bebas menuliskan isi hatinya ya🙏🙏

 Kerennnn ini termasuk Rima tengah dan Rima akhirnya sudah ok banget.

 Dan gairah menulisnya akan membara, karena biasanya kita saling memberi masukan dan saling koreksi sehingga tanpa disadari kita belajar dan pengetahuan bertambah.


 Puisi Rinduku 
Oleh Arofiah Afifi

Banyak kata yang tak sanggup  diuraikan lisan  , Berjuta rasa tak sanggup terungkap dalam ucapan, 

Selaksa rindu dan sendu berpadu, menyatu pada aksara, tanpa jeda.

Aku ingin menggapai berjuta asa, teriakkan menggema dalam dada.

Mencipta cita menuju cinta.

Merajut kisah penuh  kasih asmara 

Ribuan asa bermuara 

Pada cahaya  yang jauh di sana

Kasih, ku nanti dirimu pada ujung senja, merona jingga.

Cinta. Ku ukir namamu pada batu karang yang tak goyah diterjang gelombang.

Rindu. Ku sebut namamu dalam untaian doa. Menuju Arasy NYA.

Wahai cahayaku, bilakah tiba masa kita bersua ?

Ribuan abjad tanpa jeda, ku toreh  pada selaksa  embun pagi.

Ungkapan jiwa dan isi hati

Wahai cakrawlaaku 

Ribuan bintang bercengkrama kubisikkan namamu

Ber arak awan putih kititipkan rinduku untukmu

Wahai rinai, grangan sampaikan tetesan ribuan rinduku 

Pada cahaya yang begitu indah menghias relung jiwaku .


 Galauku Bukan Mauku

Hatiku tak sedang bergairah
Tulang-tulangku terasa patah
Badanku merasa lelah
Karena hariku menghadapi beberapa masalah

Tuhan, bantu aku
Topik pertemuan malam ini kesukaanku
Tetapi mengapa 
Nyaliku untuk fokus entah di mana

Semoga galau ini tak berlanjut
Kuambil minuman penghangat perut
Sesekali kakiku kuurut
Berharap jiwa dan raga  jadi penurut

_Elen Pakpahan_
_Kab. Bogor_
_27 Mei 2022_


 Hati lunglai terenyuh kata 
Melihat lintasan puisi  bermakna
Namun apalah daya aku hanya insan biasa
Cukup lama menanti hal serupa dimalam yang sama kita bisa berpantun ria
Dari pemateri yang luar biasa
Salam sehat bersahaja untuk kita semua


Langit jernih berwarna biru 
Sesaat berpisah denganmu
Mungkinkah alam yang kejam?
Ataukah Tuhan ? 
Mungkin sudah takdirmu


Malam dingin munusuk kalbu
Seraya menyapa angin spoi-spoi
Renyah rayuan indah menawan
Mendengar lantunan pemateri malam ini
Tantangan membuat puisi 
Membuat hati terenyuh menanti


 _Bukan aku_

Kau bakar aku.....
Kau asapi aku.....
Kau temani aku....
Kau terangi malam-malamku....
N
A
M
U
N
Bukan aku yang salah tapi aku disalahkan....
Bukan aku yang menyembunyikan tapi aku yg difitnah...
aku diam bukan berarti aku dalang dari semua in.... 
Aku diam dengan semua finah dan tuduhan karena apalah dayaku........
Aku hanya sebuah batu.....

 *_Fitriana,S.Pd_*
*_Kab. Tolitoli_*
*_27 Mei 2022_* 

"Terinspirasi dari kisah seorang dr. Radiologi yang hilang katax disembunyikan roh halus"


 Mengharapkanmu seperti mimpi semu
Bermuram durja berakhir pilu
Hanya bisa merasakan abadinya sembilu
Lengkaplah rasa sepiku
Mengurung sendiriku
Tubuhku terkulai ngilu
Di kunyah nelangsa yang bertalu-talu
Tenggelam di samudera rindu 

Menyusuri jalan yang yang tak berujung
Bersimbah angan berselimut rasa bingung
Dalam gerimis yang pongah menghujam mendung 
Terbuai oleh bayang wajahmu yang bersenandung 
Mencoba bertahan diantara gempuran
Asa yang melambung
Menenggelamkan nurani yang terselubung 
Di bawah harapan semu yang tak berujung


Mimpi Semu

Mengharapkanmu seperti mimpi semu
Bermuram durja berakhir pilu
Hanya bisa merasakan abadinya sembilu
Lengkaplah rasa sepiku
Mengurung sendiriku
Tubuhku terkulai ngilu
Di kunyah nelangsa yang bertalu-talu
Tenggelam di samudera rindu 

Menyusuri jalan yang yang tak berujung
Bersimbah angan berselimut rasa bingung
Dalam gerimis yang pongah menghujam mendung 
Terbuai oleh bayang wajahmu yang bersenandung 
Mencoba bertahan diantara gempuran
Asa yang melambung
Menenggelamkan nurani yang terselubung 
Di bawah harapan semu yang tak berujung

Sumiati
Kab. Lombok Barat
27 Mei 2022


Kisah Malam
Malam itu kau begitu emosi
Kau cabik-cabik hatiku
Aku diam seribu bahasa
Kutahan amarahku dengan mengingatMu.
Hatiku sangat terluka

Mengapa?
Kau luapkan kekecewaanmu padaku. 
Inginku lari menjauh darimu
Namun, kutak mampu
Aku hanya pasrah berserah diri pada Sang Ilahi Rabbi.

Siti Zubaidah
Pringsewu, 27 Mei 2022.


Deburan Ombak

Tatkala senyapnya malam
Deburan ombak terdengar jelas
walau jarak pantai nan jauh
Miris hati ini mendengarnya

Nyali menjadi ciut
Merasakan diri sangat kecil
Tak mampu segalanya
Tanpa kuasa Sang Ilahi

Tetes-tetes air mata 
Kian lama semakin menderas
Sesalkan semua yang telah berlalu
Kini  tobat yang harus dilakukan
Berjanji untuk berjalan lurus
Seperti ajaran dan perintahNya

Sri Endang P
Yogya Selatan
27 Mei 2022


Malam sabtu yang menggebu
Di temani ripuhnya si bungsu
Kusempatkan jari jemari untuk mengukir jejak penaku
Namun malam begitu pilu
Tangisannya membuatku sendu
Tak mampu untuk sekedar berlalu

Sambil mengoyak kata 
Dimateri kelima yang begitu menggoda
Puisi, pantun, sajak dan prosa
Menggugah dan ingin rasanya mengukir kata
Namun si bungsu menangis pilu tak berkata
Berteriak dan menggoda untuk bermanja

Atin Mintarsih
Serang, 27 Mei 2022
🫢😬


 Ihtiarku…Ihtiarmu
Kala penat melanda raga
Oleh segala rasa dan usaha 
Tak jua menyusutkan asa jiwa
Meski kadang pintu memori tertutup
Kita tetap berusaha,,,
Ketika cara berkali-kali dicoba
Dan gagal tercipta
Namun terus mencoba dan mencoba
Karena inginnya kita bias
Meski semua orang berhenti mencoba
Kita kan terus berusaha karena kita sama punya
Asa dan keyakinan akan berbuah nantinya 

Astutiningsih
Pelalawan
27 Mei 2022


Belajar Menulis (puisi akrostik) 

Blajarlah tantangan menulis
Entah apa saja yang terpenting menulis
Lakukan hal terbaik
Anjuran pemateri kita
Jalani apa adanya
Angkatlah tema yang menantang
Rajinlah mengulanginya

Membuat tulisan memang sulit
Engkau pasti bisa
Namun jangan pasrah
Ulangi terus menulisnya
Lalu lihatlah kejadian berikutnya
Inyaallah pasti bisa
Sesuaikan dengan arahan yang diminta

Muslihatun, Lombok Timur 27 Mei 2022


Malam pemberian Materi

Malam dingin munusuk kalbu
Seraya menyapa angin spoi-spoi
Renyah rayuan indah menawan
Mendengar lantunan pemateri malam ini
Tantangan membuat puisi 
Membuat hati terenyuh menanti

Hati lunglai terenyuh kata 
Melihat lintasan puisi  bermakna
Namun apalah daya aku hanya insan biasa
Cukup lama menanti hal serupa dimalam yang sama kita bisa berpantun ria
Dari pemateri yang luar biasa
Salam sehat bersahaja untuk kita semua

Muslihatun, Lombok Timur 27Mei 2022


Kasih Tak Sampai

Mimpi indah mendera dikalbu
Bagai melihat surga nun jauh di sana
Seakan ingin hidup lebih lama
Untuk menikmati dunia bersama

Jalan berliku mengikuti setiap langkah
Kadang hati bertanya, apakah ada cinta dihatinya?
Tak bisa kutebak makna tersirat di wajah
Yang kutahu, aku mencintainya

Asa demi asa datang berganti disetiap waktu
Kadang ada rasa menyerah pasrah
Haruskah kumemilih sedang ku tak mampu
Untuk pindah kelain hati

Cinta membuatku dingin membeku
Tapi harus kuikhlas menerima takdirku
Andai kutahu siapa jodohku?
Dengan bahagia kugapai dipelukku

Maimunsi
Bekasi, 27 Mei2022


Miana

Bergerigi tepi daunnya
Melengkung urat-uratnya
Merah bergayut putih
Kuning merangkul hijau

Wangi bukan lagi milikmu
Kokoh kayu pun tak nampak
Lambaian daun mengajakku mendekat
Warna warni mu berebut pandang.

Abas Basari
Bandung
27 Mei 2022


 Ku coba...
Malam semakin larut
Hati semakin semraut
Ingin rasanya tertaut
Tapi apadaya...  takut

Kuberanikan diri tuk menulis
Walaupun kata kataku tak halus
InsyaAllah ... tulus

S.Nur
Bandung,27 Mei 2022


 Renjana

Getar jiwa membumbungkan asa
Degup seiring merajalela
Silau merasuk jiwa

Renjana membungkus diri
Senyap malam mengiringi
Kalung sepi menyergapi
Sesal setakat karat

Renjana
Siksa kalbu tak berujung
Padamu yang telah pergi
Tak kan kembali ....


Jasad sudah tak berbentuk lagi
Diharibaan Illahi.

Riau, 28 Mei 2022


 HARAPAN MENULIS

DULU SEWAKTU KU KECIL ...
KU TAK PERNAH BERHARAP....
HARAPAN MENJADI SEORANG PENULIS...
SETELAH BERIRING WAKTU TERNYATA KINI....
MENULIS ADALAH KEINGINANKU...
SEMOGA SAJA KELAK KAN KU RAIH....
WALAU DALAM HATI YANG TERDALAM....

HARAPAN PASTI ADA...
DAN TERUS AKAN ADA...
SELAMA KITA INGIN CAPAINYA....
HARUS TERUS BERHARAP....

Riau
27 Mei 2022


Ruang Rindu

Terdiam ku di sudut-sudut ruang rindu
Menahan gejolak asmara yang menggebu
Hatiku dan hatimu menyatu
Menghadirkan getar indah tak menentu
Siapakah dirimu
Hingga seluruh Ilham fikirku tertuju padamu
Lara sukmaku lenyap seketika karena hadirmu
Memberi warna baru dalam hidupku
Jalan cinta kita tak semulus itu
Karena semesta meragukanmu 
Kekasihku
Di ujung penantianku
Kau adalah ombak samuderaku
Yang datang berlari kepadaku
Membangkitkan semangat lesuku
Kau adalah sinar silau panasku
Menghadirkan bayang-bayang
Hangat mentari mu
Betapa kuingin kidung doaku
Mampu menghadirkanmu dihadapanku  
Agar jiwaku dan jiwamu menyatu
Dalam mahligai cinta yang membiru

Sumiati
Kab.Lombok Barat
27 April 2022

 Ibu bapak hebat, terima kasih atas kebersamaannya malam ini. Mohon maaf jika ada yg kurang berkenan. Mari kita tetap menjaga gairah untuk tetap belajar dan belajar juga agar menjadi penulis hebat ada 3M yakni menulis, menulis, menulis. Sekian terimakasih
Wassalamu'alaikum wr wb

Sinar cahaya di luar sana 
Menantang menebar pesona 
Seiring seirama dalam lantunan puisi penuh makna
Materi yang luar biasa
Menantang jiwa yang membara. 

Puisi, pantun, dan prosa
Membuat malam ini penuh makna
Mari kita berlomba-lomba
Memenuhi tantangan pemateri yang mulya

Muslihatun, LombokTimur 27 Mei 2022

 *BALUTAN PENA* 
 _Oleh: Aam Nurhasanah_ 

Malam ini aku terpana
Ribuan diksi terlontar begitu saja
Para serdadu yang giat berlomba
Mengurai diksi menjadi bermakna

Serdadu berjalan di garda terdepan
Membawa ribu keping harapan
Merajut mimpi jadi penulis sejati
Menenun kata pucuk aksara

Bagaimana rasa ini tidaklah nyata
Serdadu bergema, menjerit!!! 
Berlari tiada henti
Menepis keraguan dalam sukma
Mari menari dalam balutan pena.

Lebak, 27 Mei 2022

jika lidah lukai hati
kemana obat akan dicari
banyak obat bisa dicari
jika pedang lukai badan
Demikian resume saya kali ini.
Semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar