Jumat, 10 Juni 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Pada hari Rabu, 08 Juni 2022 malam , kita memasuki pertemuan ke 10 dari 30 pertemuan. Didampingi oleh para Narasumber hebat serta tim pendamping yang solid dibawah asuhan PB PGRI dan Om Jay.
 Perkenalkan moderator kita Sigid Purwo Nugroho, guru SMP Negeri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Saya akan membersamai bapak/ibu hebat selama 2 jam ke depan bersama Narasumber yang luar biasa Bapak Sudomo, S.Pt. 

Materi pertemuan malam ini adalah "Kiat Menulis Cerita Fiksi". Dimulai pukul 19.00 - 21.00. Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi, yaitu :

1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup

Grup akan dikunci selama sesi berlangsung, pertanyaan dibuka mulai pukul 20.00 dan dapat disampaikan ke nomor 0823 1666 5104 (Sigid PN) dengan format :
Nama Lengkap ... Gelombang ... Asal Daerah ... Pertanyaan.

 Sebelum memulai kelas malam ini, mari bersama-sama kita berdo'a menurut agama dan kepercayaan masing masing.
Berdo'a dimulai ... Selesai.

Baik Bapak/Ibu, sekarang mari kita berkenalan dengan Narasumber malam ini.
Tentunya Bapak/Ibu semua sudah menyimak materi malam ini melalui video Youtube yang saya share tadi pagi.

Nah, dalam video youtube tersebut turut dicantumkan profil Narasumber secara singkat. Jangan lupa lho ya untuk like, komen, subscribe dan share. πŸ™πŸ»

Luar biasa karya-karyanya, moga dapat menjadi inspirasi kita semua untuk menulis buku fiksi.
 Tidak perlu berlama-lama lagi, langsung saja mari bersama-sama kita simak paparan materi dari Narasumber malam ini.
Kita sambut dengan meriah Bapak Sudomo, S.Pt.
πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Tak lupa selamat merayakan Galungan dan Kuningan bagi Bapak/Ibu hebat yang merayakannya.
Sesuai jadwal malam ini kita akan sama-sama belajar tentang cerita fiksi. Adapun alur belajar kita malam ini mungkin agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya mengadopsi alur belajar dari Pendidikan Guru Penggerak. Tentu dengan modifikasi sesuai kelas kita malam ini.

Untuk mempersingkat waktu, mohon izin memulai sesi belajar dan berbagi malam ini.
Alur belajar malam ini adalah sebagai berikut:
πŸ’₯1 | Mulai dari Diri
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan pengalaman belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum pernah, silakan tulis saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami. Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait pengalaman menulis cerita fiksi. Silakan tulis pengalaman dalam beberapa kalimat saja kemudian kirim ke moderator yang bertugas malam ini, yaitu Pak Sigid. Saya tunggu hingga pukul 19.30 WIB. Silakan, Bapak/Ibu.

 Baik pak. saya yandri novita sari. dalam menulis menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat ingin bisa menulis fiksi berupa novel pak. dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis novel. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat novel yang baik. kalau untuk fiksi saya suka nontoh film fiksi berupa sihir seperti Harry Potter dan The Chronicles of Narnia. lebih ke nuansa sihir kalau untuk film pak

Terima kasih ceritanya, Bu Yandri. Ini yang penting, yaitu adanya niat untuk bisa menulis cerita fiksi. Niat adalah syarat untuk bisa terus belajar. Ide menulis novel cari yang sedang tren tentu menyesuaikan dengan apa yang disukai dan dikuasai. Termasuk genre novel pilihlah yang memang disukai. Dari suka akan menjadi cinta akhirnya tercipta komitmen menyelesaikan apa yang dimulai.

Saya yakin Bapak/Ibu lain punya cerita yang seru dan berbeda-beda pastinya. Apa pun ceritanya itu merupakan awal yang baik untuk memulai belajar menulis fiksi. Tetap semangat belajar, Bapak/Ibu!

πŸ’₯2 | Eksplorasi Konsep
Pada bagian ini, silakan Bapak/Ibu cermati lagi video pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8 Selanjutnya silakan dipelajari sebagai dasar kita pada alur berikutnya. Di kolom deskripsi sudah saya tambahkan tautan contoh-contoh yang bisa Bapak/Ibu baca. Silakan pelajari lagi hingga pukul 19.45 WIB.

Sambil menonton, Bapak/Ibu bisa mencatat hal-hal yang dirasa penting untuk didiskusikan kembali pada alur berikutnya.
Baiklah, Bapak/Ibu. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul 19.45 WIB, mari kita lanjutkan belajar kita malam ini. Santai saja, Bapak/Ibu. Di forum ini kita sama-sama belajar. Termasuk saya yang juga sambil berbagi sekaligus sambil belajar dari Bapak/Ibu dan sumber belajar lainnya.

πŸ’₯3 | Ruang Kolaborasi
Pada bagian ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu dari video di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis cerita fiksi. Saya akan bagikan beberapa kalimat pembuka, silakan Bapak/Ibu lanjutkan kemudian kirim ke Pak Sigid, ya. Silakan Bapak/Ibu lanjutkan cerita berikut ini:

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara petir ditengah malam yang buat bulu kudu ku merinding, langsung kudekap ketiga anak ku agar mereka merasa nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur plataran rumah disertai dengan kilat petir yang menyambar - nyambar.
 Roudhotul Jannah, Gelombang 25 dari Jatim.

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD. 
Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.

Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.

Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan.
Sim Chung Wei, S.P. Gelombang 26, asal Jakarta.

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku
Yandri Novita Sari gelombang 25

Ketiga cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk cerita fiksi. Ada tema, penokohan, alur/plot, sudut pandang, dan latar/setting. Berdasarkan pemahaman, Bapak/Ibu tentu sudah paham betul dengan semua unsur tersebut pada masing-masing cerita, bukan?

πŸ’₯4 | Demonstrasi Kontekstual
Pada bagian ini, saya mengajak Bapak/Ibu untuk kembali mencerna materi terkait cerita fiksi. Terutama menyangkut premis. Saya percaya materi lain sudah sangat dipahami. Saya hanya menguatkan saja, yaitu tentang premis. Dari video tadi, saya ingin mengetahui sejauhmana Bapak/Ibu mengenal premis. Oleh karena itu, silakan Bapak/Ibu pilih satu cerita dari tiga cerita tersebut di atas, kemudian tuliskan premisnya. Yang perlu Bapak/Ibu ingat, premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan resolusi.

Silakan Bapak/Ibu mencoba membuat premis. Tenang, Bapak/Ibu. Tidak ada kata salah dalam usaha untuk belajar. Jadi, tuliskan saja kemudian share ke Pak Sigid, ya.

Sebagai gambaran, contoh premis novel/film Harry Potter adalah Seorang anak laki-laki yatim piatu yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat

Kenapa kita harus membuat premis? Premis memudahkan kita untuk mengembangkan cerita. Premis, upaya bapak merayu ibu dalam pengangkatan sel kanker..
Yandri Novita Sari gelombang 25

Terima kasih, Bu Yandri. 
Mari kita coba uraikan premis ini. 
Tokoh: Bapak dan Ibu
Tantangan: merayu
Resolusi: pengangkatan sel kanker

"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara hati yang menahan perih. Pertikaian batin antara melanjutkan atau tidak. Perih, tiada kekuatan untuk memutuskan. Kututup malam dengan sejuta kegelisahan, membiarkan logika dan batin berkecamuk. Aku menyerah

Syamsul Hidayati, gel 25
Kegigihan anak pedalaman untuk menggapai impian
Dari premis tersebut, akan membantu kita agar tidak keluar jalur saat mengembangkan cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.

πŸ’₯5 | Elaborasi Pemahaman
Pada bagian ini saya akan menggarisbawahi materi yang ada di video. Beberapa hal penting yang menjadi catatan kita bersama dalam menulis sebuah cerita fiksi.
🌹1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
🌹2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, dan novel. 
🌹3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
🌹4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar. Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis dan memublikasikannya.

πŸ’₯6 | Koneksi Antar Materi
Pada bagian ini Bapak/Ibu bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.
 Pada contoh di atas saya memberikan tanda panah dari unsur pembangun ke kiat.  Tanda panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.

Sebelum sesi tanya jawab, kita telah sampai pada alur terakhir belajar kita malam ini.

πŸ’₯7 | Aksi Nyata
Pada bagian ini silakan Bapak/Ibu melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. Seperti resume yang pernah saya buat dalam bentuk cerita fiksi anak di blog saya http://bianglalakata.worspress.com

 Kurang lebih itu yang dapat saya bagikan malam ini. Terima kasih untuk kebersamaannya. Mohon maaf untuk kekurangan. Semoga bermanfaat. Selanjutnya saya kembalikan kepada Pak Sigid selalu moderator. Silakan, Pak Sigid.
Mari kita buka tanya jawab ya Pak Sudomo... Mohon beri tanda N jika sudah terjawab.

P1
Yandri Novita Sari.  
Gelombang 25
Asal Padang
Izin bertanya untuk pak Sudomo.
1. Dalam cerita fiksi berupa novel. Dalam pemilihan genre yang menjadi poin penting nya apa saja pak? 
2. Yang membuat novel itu banyak di buru pembaca apa saja pak?
3.Apakah penulis pemula bisa menghasilkan novel yang bagus.. Kalau bisa apa kiat yang harus di tempuh penulis pemula?

J1: Terima kasih untuk pertanyaannya, Bu Yandri. 
1. Poin penting dalam pemilihan genre adalah disukai dan dikuasai. Selanjutnya menyesuaikan dengan tren atau pasar saat ini. Berikutnya adalah menyesuaikan dengan syarat dari penerbit;
2. Pertama tema yang _up to date_; kedua nama penulisnya; ketiga sesuai selera pasar; keempat ditulis dengan baik. 
3. Bisa. Kuncinya adalah terus belajar. Caranya, menulislah!

P2
Nama : Wiwi Yulistia
Asal : Bandung
Pertanyaan : 
#apakah syarat untuk penulisan cerpen? 
# sebaiknya berapa tokoh yg harus diciptakan dlm cerpen, apakah dua tokoh sj atau tidak terbatas jml tokohnya?
Terimakasih pak

J2: Terima kasih pertanyaannya, Bu Wiwi. 
1. Syarat menulis cerpen di antaranya, yaitu mengandung unsur yang baik. Misalnya, alur/plot yang jelas. Dalam artian ada awal, tengah, dan akhir yang menarik. Membuka cerita dengan menarik, kemudian mengembangkan konflik dengan baik, dan menutup cerita dengan baik. 
2. Bebas, Bu. Namun, tidak sebanyak dalam novel. Syaratnya karakter tokoh benar-benar tergambarkan dengan baik.

P3
Theresia.
Pangkal Pinang.
Gel. 25
Pertanyaan saya berikutnya pak ;
1.  Bagaimana cara efektif utk menemukan tema dari sebuah cerita ?
2.  Manakah yg terlebih dahulu dimiliki oleh calon penulis cerita fiksi : tema atau konsep cerita ?

J3: Terima kasih pertanyaannya, Bu. Saya akan coba jawab, ya. 
1. Cara efektif menemukan tema sebuah cerita adalah membacanya secara cermat. Tentukan garis besar cerita dengan menandai kejadian-kejadian penting dalam cerita. Termasuk di dalamnya adalah memahami karakter tokoh dalam cerita. 
2. Konsep cerita. Kenapa? Karena tanpa konsep cerita yang jelas tema tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu bagi calon penulis fiksi terlebih dahulu memahami konsep cerita yang akan ditulisnya. Tema rasanya lebih mudah untuk dipelajari karena bisa berasal dari diri kita sendiri atau sekitar kita.

P4
Perkenalkan saya Indaryati dari Temanggung
BM 25
Terus terang saja saya merasa asing dengan tulisan fiksi, jarang sekali menulis fiksi saya merasa menulis artikel, essay lebih mudah dari pada fiksi, pernah menulis tentang jodoh tetapi hanya sekitar 500 karakter, sedangkan untuk menulis lebih dari itu masih buntu. Ada seseorang yang merasa menulis fiksi lebih mudah karena kita yang memainkan perannya bak seperti kita ibarat sebagai dalangnya.
Tapi tetap saja saya merasa kesulitan sampai sekarang

Pertanyaan saya pak bagaimana tipe dan cara supaya menulis fiksi terasa mudah dan menyenangkan

J4: Salam kenal, Bu Indaryati. Terima kasih untuk pertanyaannya. 
Tips dan cara menulis fiksi terasa mudah dan menyenangkan adalah dengan terus mencoba memulai menulis dan menyelesaikan tulisan. Selain itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap penulisannya sebagai sebuah proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada lagi keterpaksaan saat menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga akhirnya jatuh cinta luar biasa.

P5
Saya Een dari Balikpapan, gelombang 25
Tanya
Jika harus ada outline apakah itu bisa menjadi ruang gerak menulis terbatas. Ide imajinasi hanya tertuju pada tantangan dan resolusi. Jika lepas dari kerangka apakah menjadi masalah untuk melanjutkan hingga akhir

J5: Terima kasih pertanyaannya, Bapak/Ibu Een. 
Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis. Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Silakan. Hanya saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada jaminan tulisan akan bisa diselesaikan. Berdasarkan pengalaman menulis tanpa membuat outline, karena keasyikan menulis akhirnya semua ingin ditulis di tengah proses menulis. Dampaknya justru tulisan semakin ke sana kemari dan akhirnya tidak selesai. πŸ˜…

P6
Assalamualaikum pak saya Bu Elmi, Gel 25 dari Riau, mau bertanya pak. Berawal dari mana bapak tertarik menulis cerita fiksi. Bagaimana caranya membedakan cerita fiksi dengan non fiksi. Apa ciri khas yang menonjol dalam cerita fiksi. Mohon arahannya pak terimaksih

J6: Walaikumsalam. Terima kasih pertanyaannya, Bu Elmi. Ketertarikan awal sebenarnya dari curhat pribadi di blog. Sedang ada masalah dalam kehidupan nyata akhirnya memilih menyembunyikannya lewat cerita fiksi. Dari situ kemudian keterusan belajar menulis cerita fiksi. Perbedaan jelas, bahwa fiksi berdasarkan imajinasi penulis. Meskipun berdasarkan kisah nyata atau data lapangan asli, tetap saja fiksi ada bumbu-bumbu penyedapnya.

P7
Rumiati, MAN Kota Palangka Raya
Gel. 25.
Selamat malam Bapak Sudomo,  S. Pt. 
Yang ingin saya tanyakan, 
1.  dimulai dari mana supaya tulisan fiksi kita dikategorikan bagus
2. Sebaiknya untuk tukoh utama yang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku itu menggunakan kata..saya.. Atau.. Aku... Mohon pencerahannnya
TerimakasihπŸ™

J7: Selamat malam juga, Bu Rumiati. 
1. Dimulai dari niat dan komitmen untuk memulai menulis dan menyelesaikan tulisan. Tidak ada karya fiksi bagus yang tidak diselesaikan;
2. Bebas, Bu. Silakan saja pilih saya atau aku.

P8
Selamat malam,
Saya Sim Chung Wei, S.P dari Jakarta, BM 26
1. Apakah menulis dengan tema yang sedang tren, seperti waktu trean nya Harry Potter, dan kita membuat cerita dengan genre serupa membuat kita seperti plagian atau ikut-ikutan tren saja?
2. Dalam menulis cerita science-fiction, apakah kita perlu menyesuikan dengan teori IPA yang ada atau bahkan lebih baik, menabrak teori yang ada dengan tetap mementingkan logika dan kemungkinanyang terjadi? spt hal nya bbrp novel yang menceritakan wabah di masa depan dan beberapa dikaitkan dengan corona saat ini.
Terima kasih

J8: Selamat malam, Bapak/Ibu Sim Chung Wei
1. Tidak. Setiap penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda. Tema sama akan menjadi tulisan berbeda dari yang lainnya;
2. Dalam hal ini fiksi tidak terbatas. Teori IPA bisa saja menjadi dasar penulisan. Tugasnya penulis fiksi adalah menjadikan hal tersebut menjadi pemicu bagi pembaca untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kebenaran yang sesungguhnya. Itu hakikat cerita fiksi yang sesungguhnya.

P9
Pertanyaan
Nama: Sumiati
Gelombang 26
Apakah sebuah cerita yang kita tulis tergolong cerita fiksi atau non fiksi padahal yang kita tulis adalah berdasarkan kisah nyata tapi tetap dibumbui oleh imajinasi penulis?

J9: Terima kasih pertanyaannya, Bu Umi. Tulisan jika dibumbui  dengan imajinasi penulis  berarti sudah termasuk tulisan fiksi.

P10
Assalamu'alaikum
Ahmad Sahudin
Gel 26
Lombok Barat
Saya punya tulisan terkait kisah diri sendiri dengan kisaran 60 halaman. Selama ini saya kurang termotivasi untuk menyelesaikannya karena akan masuk ke genre apa dalam cerita piksi. Agar tulisan saya itu bermanfaat minimal bagi saya sendiri, harus diapakan tulisan itu? Kalau mau diterbitkan, ada tidak angka kreditnya? 
Terima kasih.

J10: Walaikumsalam. Kalau memoar pribadi termasuk nonfiksi, Pak. Harus diselesaikan agar bermanfaat. Catatan perjalanan diri sendiri selain sebagai pengingat perjuangan juga akan menjadi inspirasi bagi orang lain. Terkait AK saya tidak berani menjawab karena masih belum paham betul juga dengan buku 4 dan 5 tentang Kenaikan Pangkat. Untuk lebih jelasnya mungkin bisa langsung dipelajari buku panduannya, Pak.

P11
Aroviah Afifi
Assalamualikum pak mazmo 
Saya tertarik sekali akan fiksi, dulu semasa usia Remaja saya suka sekali berimajinasi membuat sebuah kisah,  namun dari setiap imajinasi itu tidak pernah berhasil saya tulis .

Nah saat ini saya juga sedang belajar menulis fiksi 

Dengan panduan premis, juga faktor pendukung seperti  alur, tokoh, setting dll.
 namun fiksi yang saya tulis  Kisahnya  datar . Sehingga  tulis saya mandek. 

Bagaimana cara saya menggali ide, konflik serta  pesan yang ingin saya sampaikan sehingga cerpen atau cerber saya jadi lebih hidup?

J10:  Walaikumsalam, Bu Ovi. Untuk bisa menghidupkan cerpen atau cerber kuncinya adalah membuat karakter tokoh atau unsur-unsur lain yang hidup. Caranya bisa menggunakan teknik _show don't tell_. Selain itu bisa dengan terus mengasah kemampuan menulisnya. Caranya ya teruslah menulis. Pengalaman saya pertama menulis cerpen dulu ya kalau sekarang dibaca lagi pasti bikin senyum-senyum geli sendiri.

 Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.30 WIB. Kita sudahi pertemuan malam ini. Mohon ijin kepada Narasumber untuk memberikan clossing statement terlebih dahulu.

 Terima kasih sekali lagi, Pak Sigid. Juga kepada Bapak/Ibu Guru Hebat untuk kebersamaannya malam ini. Semoga bermanfaat. Terakhir dari saya, silakan Bapak/Ibu melakukan refleksi untuk pembelajaran malam ini di blog masing-masing melalui resume. Akan menjadi satu kehormatan apabila dalam resume juga dituliskan terkait masukan untuk perbaikan ke depannya. Termasuk rencana perubahan dalam diri yang akan dilakukan setelah mengikuti belajar malam ini. Akhir kata, semangat belajar menulis fiksi. Bagaimanapun juga belajar terus akan menjadikan kita seterusnya sebagai pembelajar. Terima kasih dan mohon maaf untuk kekurangan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar