Rabu, 01 Juni 2022

Mengatasi Writer's Block

 Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Malam ini Hari Rabu Tanggal 1 Juni 2022 yang bertepatan dengan hari lahir pancasila adalah pertemuan ke-7 Pelatihan Belajar Menulis PGRI dengan tema Mengatasi Writer's Block.

Nara Sumber pada malam hari ini adalah Bu Ditta Widya Utami,  S.Pd. Gr. dengan moderator Bu Lely suryani. Nanti akan saya perkenalkan agak lebih detail lagi.


Bertepatan dengan HARLAH PANCASILA, tanggal 1 Juni, Dengan semangat  Patriotisme  dan Cinta Tanah Air yang tetap terpatri dalam dada, jadilah penulis dan pegiat literasi yang selalu menjunjung nilai - nilai luhur bangsa, memiliki wawasan  kebangsaan yang kuat sekaligus maju dalam wawasan global yang mendunia.

Para sahabatku..
Guna melancarkan dan runtutnya acara, moderator akan  membagi menjadi 5 mata acara, yaitu :
1.Pembukaan.
2.Perkenalan.
3.Uraian materi
4.Tanya Jawab.
5. Penutup.

 Sebagai mata acara pertama  yaitu Pembukaan,  dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim bagi yang beragama Islam, dan bagi yang beragama lain, disesuaikan dengan keyakinan dan kepercayaan masing- masing.

 Selanjutnya perkenalan moderator, yakni LELY SURYANI, sebagai moderator debutan. 
Jadi, beliau mohon jangan di bully sangat, karena masih butuh penyemangat, dan juga nasehat, agar bisa melesat,  berkarya dengan pesat.
πŸ™πŸ™

 Perkenalan juga Narasumbernya,   mari simak  puisi akrostik di bawah ini  :

Dara cantik muda belia.
Indah dipandang penuh pesona
Tiada henti melaju berkarya
Talentanya sigap membahana
Aktifis literasi yang luar biasa

Written Block tema malam ini
Ide bisa hilang, musnah ditelan bumi
Dia datang membawa misi
Yakin dan mantap untuk berbagi
Ada banyak kebermanfaatan menanti

Usah ragu mantapkan jiwa
Tak kan ada yang sia - sia
Acap kali raga menyapa
Menulislah goreskan pena
Ide bertebaran menghiasi dunia.

"Horeee.. beliaulah narasumber kita kali ini. Baiklah para Sahabat Literasi,
Mari kita sejenak  berdiri.
Untuk melihat yang akan hadir ini.
Yang sudah kita nanti- nanti." sambut moderator dengan semangatnya.
 
Sapu sabut di atas jala,
Rapi tertata makin tinggi,
Kita sambut sang idola,
Mbak Dita  siap berbagi

Tepuk tangan langsung gemuruh...πŸ‘πŸ‘πŸ‘ ( Di rumah masing-masing peserta)

 Perkenalkan, Nara Sumber kita malam ini adalah Ditta Widya Utami, salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.
Dan saat ini alhamdulillah sedang mengemban amanah sebagai pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3.
 Beliau pun merupakan alumni pelatihan ini. Tepatnya saya ikut di Gelombang ke-7.
 Selain di blog Ruang Inspirasi ( https://dittawidyautami.blogspot.com ), sesekali saya juga menulis di Kompasiana :

https://www.kompasiana.com/ditta13718

 Bapak/Ibu yang berbahagia ...

Pada malam ini beliau akan berbagi tentang sebuah istilah yang dipopulerkan pertama kali oleh psikoanalisis Edmund Bergler : writer's block.

 Namun, sebelumnya  dilakukan simulasi terlebih dahulu.

 Ketentuan tantangan menulis tema Pancasila:
1. Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat) 
2. Berisi ttg pengalaman pribadi/praktik baik 
3. Tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis
4. Harus berkaitan dg salah satu sila dalam Pancasila

 Sayur centongan  dari delta,
Akar serabut saling bertautan,
Ada tantangan dari mbak Ditta,
Mari sambut dengan cekatan.

Kemudian para peserta langsung berebut mengisi komentar grup WhatsApp tempat latihan online ini.
Berikut hasilnya:

Nama : Indriwahyuni
Kota : Bandung
Gelombang :26
Isi tantangan:
Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Nilai sila keempat ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kejadian di keseharian yang membutuhkan musyawarah untuk mufakat. Sebagai contoh saat menyusun program sekolah. Demi program yang unggul kami bermusyawarah untuk mufakat.

Nama : Titis Madyaning Ratri
Kota : Bandung
Gelombang: 26

Isi tantangan : 
Sejak TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi saya menuntut ilmu di lingkungan sekolah negeri. Tentunya sebagai seorang Nasrani saya menjadi kaum minoritas dilingkungan tempat saya menuntut ilmu. Tapi hal ini bukan jadi penghalang saya untuk berinteraksi dengan teman-teman saya yang muslim maupun penganut agama lainnya. Saya belajar pentingnya menghargai perbedaan kepercayaan dalam berteman. Begitu juga saat saya menjadi guru di lingkungan sekolah negeri saya menjunjung tinggi azas toleransi umat beragama baik dalam kehidupan pribadi bersama rekan kerja  maupun saat saya mengajar murid-murid saya. (Pancasila Sila ke -1)

 Nama          : Sim CHung Wei
Kota             : Jakarata
Gelombang : 26

Isi tantangan :
Pancasila senagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menjai falsafah kehidupan bangsa Indoneia yang sangat beragam. Keberagaman yang ada menjadi kan Indonesia menjadi negara yang unik dan kaya akan budaya. Saya dilahirkan di Jawa Barat, meski memiliki darah campuran Tionghoa, saya dapat berbaur dengan teman2 semasa sekolah. bahkan masih terpelihara sampai sekarang. terbukti dengan adanya WA group dari SD, SMP, SMA, dan bahkan teman kuliah. HAl ini mencerminkan sikap saling menghargai menjnjng persatuan. sesuai dengan Sila pertama dan ketiga dari PAncasila.

 Nama Abas Basari
Kab. bandung
BM 26
 Ibu Pertiwi hari ini telah melahirkan Pancasila. Sebuah nama nan unik. Engkau lahir saat tepat dunia sedang mencari jati diri. Engkau dibesarkan oleh dunia yang kosong figur. Namun saat kau beranjak umur, Pancasila pun mulai mendapat perhatian serius dari siapapun. Entah kalangan orang tua maupun pemuda. Nah tantangan datang dari kaum pemuda. Engkau belum mewakili kehebatan namamu. kaum pemuda mengusulkan bahwa sila pertama harus diubah. Ga pas dengan sahabat kita yang berbeda keyakinan

 Pancasila adalah lambang negara Indonesia.  Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni. Dengan lahir nya Pancasila bertambah mantap moral bangsa. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menambah kuat persatuan anak bangsa.

Nama : Siti Zubaidah
Kota : Pringsewu
Gelombang : 26.
Isi tantangan : 
Sekolahku sangat luas, sementara dana terbatas. Sebagai kepala sekolah saya berembuk dengan komite untuk musyawah dengan para wali siswa. Alhamdulillah musyawarah berjalan lancar. Salah satu keputusan setiap hari Jumat wali murid bergantian bergotong royong membersihkan kebun sekolah. Dimulai dari kelas VI dan seterusnya. Alhasil sekarang kebunnya bersih dan ditanami obat-obatan.

 Nama : Purbaniasita
Kota: Malang 
Gelombang: 26
Isi tantangan: 
Hari senin, seperti biasa di sekolah kali dilaksanakan upacara bendera. Sejak pagi, petugas upacara sudah mempersiapkan diri supaya upacara berjalan dengan lancer. Pukul 07.00 upacara bendera dimulai, kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar. Saatnya petugas pengibar bendera bertugas, dengan derap Langkah kaki yang berwibawa mereka masuk lapangan upacara. Agak lama mereka berusaha untuk mengaitkan bendera pada tali dan pada saat dibentangkan tiba-tiba bendera yang seharusnya merah putih ternyata terbalik menjadi putih merah. Semua peserta upacara terkejut dan bergumam

 Nama          : devita sihombing
Kota             : batubara sumut
Gelombang : 26

Isi tantangan : sila pertama pancasila Ketuhanan yang maha esa. 
Disekolah saya selalu menanam kepada murid tentang nilai cinta kasih kepada Pencipta dengan cara menghargai dan menghormati setiap pemeluk agama antar sesama siswa, menekankan mereka supaya aktif menjalankan ajaran agamanya masing masing dan mewujud nyatakannya dengan saling menghormati

 Sayur centongan  dari delta,
Akar serabut saling bertautan,
Ada tantangan dari mbak Ditta,
Mari sambut dengan cekatan.

Para peserta langsung menyambut tantangan dari Mbak Ditta tersebut.
Inilah hasilnya:

Nama          : Jainiyah
Kota             : Pasuruan
Gelombang : 26

Isi tantangan :
Ini pertama kalinya saya mengikuti grup belajar menulis. Ini juga pertama kalinya saya belajar menulis. Berbagai pengalaman guru-guru dan penulis hebat bertebaran di sini. Akan tetapi ramah dan baiknya narasumber, admin, dan peserta lain membuat saya menjadi semangat dalam belajar. Meski kami berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tapi kehausan akan ilmu membuat kami  bersatu dalam tujuan yang bermakna. Hal ini sesuai dengan pengamalan pancasila sila ketiga, persatuan Indonesia.

 Nama : Ahmad Sahudin
Kota : Lombok Barat 
Gelombang : 26
Isi Tantangan : Dalam dunia pendidikan sekarang ini di kenal dengan istilah profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila sendiri adalah perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki semangat belajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Salah nilai yang ada dalam profil Pelajar Pancasila adalah nilai  Semangat gotong royong. Semangat gotong royong sangat penting untuk kita tanamkan kepada siswa kita sejak dini. Melalui pembiasaan baik di dalam kelas ketika KBM berlangsung maupun di luar kelas atau di luar KBM hendaknya mengajak siswa untuk dapat bekerja sama. Lewat kerja sama ini semangat gotong royong lambat laun akan terpatri pada diri siswa. Dengan demikian siswa kita akan memiliki salah satu nilai yang terkandung dalam profil pelajar Pancasila yaitu gotong royong.

 Bagaimana Bapak/Ibu?
Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata? 

Menulis ttg Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dg profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat. 

Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang _writer's blok_. Kebuntuan menulis.
 Wikipedia mengartikan _writer's block_ sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).

 Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.

 Karena _writer's block_ umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.

 Dengan kata lain, WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.

 Berapa lama WB bisa terjadi?

Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi WB tersebut.

 Pertanyaannya, mau sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung?
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.

Lalu, apa saja penyebab writer's block?

Dari berbagai media dan artikel yang tersebar di dunia maya, ditambah dengan pengalaman pribadi, ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan _writer's block_ sebagaimana tertulis dalam foto di atas ☝🏻

1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.
 Misal, seperti tantangan kita di awal. Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan dalam menulis.
Tapi bagaimana dengan orang-orang yang merasa bahwa ini adalah "topik baru" dalam bahan tulisan mereka? Maka, WB bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya.
Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka WB yang terbentuk bisa segera kita hancurkan.
Ya, membaca referensi tambahan bisa jadi salah satu solusi mengatasi WB.

2. Tak hanya topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB.
 Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. 
Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya.
Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa *stres* adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari
luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

3. Baik stres, lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB.
 Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.
 Meski stres dan lelah fisik bisa menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara _healing_ terbaik.
 Caranya?
Dengan metode jurnal meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut.

Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb.

Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.

4.  Terakhir, salah satu hal yang dapat menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.
Nah untuk membahas penyebab WB keempat, saya akan ajak Bapak/Ibu mengunjungi tulisan Mbak Ditta sebagai Nara sumber terlebih dahulu.
*Emosi saat Menerima SK PPPK : Sebuah Memoar*
Klik πŸ‘‡πŸ»
https://www.kompasiana.com/ditta13718/62912d19ce96e5210036faf2/emosi-saat-menerima-sk-pppk-guru-sebuah-memoar

 Bapak Ibu mungkin bertanya, apa hubungannya tulisan tentang PPPK dengan materi sekarang?
😊 ...
Bapak dan Ibu, di Kompasiana serta beberapa blog lainnya terkadang muncul keterangan jumlah pengunjung dan atau yang membaca artikel tersebut.
 Tulisan ini adalah salah satu rekor terbaik mbak Ditta saat ini karena telah dilihat dan atau dibaca lebih dari 10.000 kali dalam waktu satu hari sejak dipublish.
 Tentu ada banyak tangan dari orang-orang yang berbaik hati turut membagikan link tulisan sehingga jangkauannya meluas
Beliau tentu senang. Tapi ... hal-hal seperti ini bisa jadi boomerang bagi penulis daaan menjadi penyebab WB.

 Mengapa?

 Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang. Atau buku kita jadi best seller.

Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna".

 Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan:
1. Penulis tetap melaju dengan tulisannya.
atau
2. Penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya

 Ingin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. 

Bukankah segala sesuatu yg berlebih itu kurang baik?

Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB.

Kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb.

Nah kalau Mbak Ditta pribadi menganggap jumlah pembaca dan pemberi komentar itu adalah bonus.
Sing penting nulis katanya.

Kemudian, sesi selanjutnya adalah tanya jawab. Saya ada mengajukan juga pada malam hari ini.
Berikut adalah pertanyaan beserta jawabannya:

 P1
Selamat malam Bu Lely dan Bu Ditta, 
Elen Pakpahan
Serpong
Gel.25

Saya sepertinya tipe perfeksionis.
Kalau tulisan saya belum sebagus yang saya inginkan rasanya tangan saya gatal, inginnya edit dan edit lagi.
Alhasil saya menulis cenderung lambat.
Mending kalau saya lagi mood, kalau tidak... tulisan bisa terbengkalai beberapa waktu.

Pertanyaan saya:
Apakah mood yang gampang berubah termasuk writer's block?
Bagaimana caranya/ tips supaya pekerjaan menulis saya bisa lebih cepat?

J 1.
Selamat malam juga πŸ˜ŠπŸ™πŸ»

Mood yang sering berubah tentu bisa menjadi penyebab WB. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik (ini berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa artikel yg pernah dibaca).
Yap. Tersenyum.
 Hal yang paaliiing sederhana untuk mengembalikan mood adalah : tersenyum.
Lebih ampuh lagi bila menatap wajah kita yg  tersenyum dg bantuan kaca.
Tahan beberapa detik. Coba berulang untuk tersenyum.
Insya Allah, suasana hati akan membaik.
Hal lainnya untuk mengembalikan mood bisa dengan melakukan hobi masing masing. Misal kalau saya refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.

Bagaimana agar tulisan cepat selesai?

Akhirkan pengeditan.
Dalam dunia kepenulisan, proses editing bisa memakan waktu lebih banyak dari menulis bahan asli itu sendiri.
Bukankah tulisan yang baik itu adalah tulisan yang selesai?
Maka tulis saja dulu sampai tuntas.
Buku teks book saja satu dua ada revisi meski telah dipublish. Pun dengan buku buku penulis ternama.
Jadi, ayo tulis sampai selesai, lalu publish.

P2.

Assalamu'alaikum Wr Wb.
Nama          : Kasiatun
Kota             : Pelalawan
Gelombang : 26

Pertanyaan :
Bagaimana cara kita untuk bisa memfokuskan tulisan kita ke tema yang akan kita tulis.
Dan bagaimana caranya untuk kembali lagi ke tema jika kita sudah jauh menulis tetapi baru menyadari kalau tulisan kita itu lari dari tema tulisan kita.
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu'alaikum Wr Wb

J2
 Kerangka tulisan.
 Ketika kita ingin tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana, maka kerangka tulisan menjadi kunci utama.
Lalu buat rinciannya. Kembangkan tulisan deh akhirnya.
Buat garis besar dari apa yang ingin kita tulis.
 Minimal seperti daftar isi, insya Allah itu akan sangat sangat membantu kita untuk fokus dg tema.

P3.

Nelwiza
Riau
Gel 26
Apa yang harus dipersiapkan agar menjadi seorang Penulis terkenal?
Bagaimana agar ide dan tulisan kita terus mengalir seketika menulis dan tidak terjadi writer.s Block?

J3.
Yang harus disiapkan? Menulis resume, saling mengunjungi blog, sering menulis dan membagikan tulisan, tetap berkarya insya Allah bisa mendekatkan Mas/Mbak Nelwija dg harapan menjadi penulis terkenal.

Tetap konsisten dalam dunia kepenulisan yaaa ...

Ibarat teko. Akan bisa mengalirkan air dengan lancar bila tekonya diisi.

Kita juga sama. Bila ingin lancar menulis, maka diri kita pun perlu diisi. Bagaimana caranya? Dengan banyak membaca 😊
 Membaca itu menabung kosa kata, ide, wawasan, dsb. Semakin sering membaca, semakin sering praktik menulis, insya Allah akan semakin baik dan lancar tulisannya.

 P4.

Selamat malam bu, perkenalkan :
Nama          : Sim Chung Wei
Kota            : Jakarta
Gelombang :26

Pertanyaan : Beberapa waktu lalu saya menonton vidio singkat tentang teknik Pomodoro dari Fransisco Cirillo, apakah bisa dijadikansolusi menghadapi WB?
https://youtube.com/shorts/-Rj_TFjYYSk?feature=share

 Sebetulnya yg tau obat WB terbaik untuk kita adalah diri kita sendiri.
Hal ini karena ... Penyebab WB yang datang ke tiap orang bisa berbeda beda.
 Teknik pomodoro ini keren. Bagus. Tinggal dipraktikkan saja.

Bagi yang belum terbiasa, mgkn bisa set alarm setiap 25 menit. Lalu istirahat 5 menit alrm lagi untuk kembali produktif.
 Saya sendiri blm mencoba teknik ini untuk mengatasi WB. Jadi ayo kita coba sama sama πŸ˜πŸ‘πŸ»

 P5.

Assalamualaikum bun. saya bu Elmi dari Riau gel 25, mau bertanya.  Kadang-kadang kita merasa ragu dalam diri kita sendiri tentang menulis Nah kira-kira apakah ini juga termasuk WB. Dan bagaimana cara mengatasinya, mohon arahannya Bun terima kasih

P7.
Assalamualaikum, salam kenal Bu Ditta πŸ™

Nama          : Oktavia Hadianingsih 
Kota             : Palangka Raya 
Gelombang : 25

Pertanyaan :
Bagaimana cara untuk menghilangkan WB saat kita memang diharuskan menulis topik baru?

P6.

Assalamualaikum
Nama : Ahmad Sahudin
Kota.  : Kab. Lombok Barat
Gelombang : 26
Pertanyaan
Bagaimana cara kita agar tidak terlalu sering terkena WB? Salah satu yang saya alami sekarang ini adalah apabila ingin menulis puisi, saya selalu mengalami kesulitan untuk menentukan diksi yang tepat sesuai dengan tema puisi yang ingin dibuat. Saya merasa bahwa saya tidak punya kompetensi untuk menulis puisi. Kejadian semacam ini apakah juga dikatakan terserang WB? Terima kasih

P8.

Assalamualaikum
Saya 
Rumiati MAN Kota Palangka Raya
Gelombang 25
Pertanyaan saya:
Mbak ketika saya akan menulis.. Sering dari pembukaan atau mengawali itu susah.  Kalau sudah ketemu itu lancar. Tp ketika ada gangguan membalas WA dr gruop atau keluarga trs saya mbalasnya. Akhirnya hilang ide sya tadi. Trs untuk memunculknnya perlu waktu yang cukup lama. 
Apakah yang saya alami itu termasuk pada kejdian WB?
Mohon pencetahannyaπŸ™ termakasih

J5
Ragu dalam menulis termasuk salah satu ciri terkena WB.

Cara mengatasinya, bunda harus identifikasi dulu ragunya karena apa?

Misal, jika ragu karena khawatir tidak sesuai EYD, kalimat tidak mengalir, atau hal lain terkait teknik menulis, maka bisa diminimalisir dg terus berlatih menulis. Sering mengecek KBBI, PUEBi misalnya.

Tapi, bila ragunya karena khawatir dikritik teman, ragu karena takut dibilang jelek, atau apa pun yang kaitannya lebih ke psikologis, maka coba sedikit sedikit mulai share tulisan ke orang orang terdekat. Bergabung dg komunitas yg sama, seperti di grup ini. Bangkitkan dulu rasa percaya dirinya.

Semoga bisa membantu ya

J6
Kalau saya biasanya dengan membaca referensi terkait topik yang harus ditulis.

Lalu, minimal membuat tulisan dengan 5W1H. Teknik dasar jurnalistik.

J7
Waaah tangkap idenya, jangan sampai lepas!!! Hehe,
Beberapa penulis hebat sering mengantongi buku catatan kecil di sakunya (zaman skg bs juga dengan hp).
Ketika ada ide, segera ikat idenya dengan menuliskan di buku catatan. Atau dg hp. Atau rekam. Sesuai nyamannya kita.
Dan sebelum memulai menulis, seperti yang saya sampaikan sebelumnya mari buat kerangka tulisan. Minimal memuat poin poin yang akan ditulis. Dari awal hingga akhir.

J8
Jadi, bila pun terjeda, memori kita masih bisa disegarkan dengan catatan catatan kecil kita.
 Insya Allah menulis pun bs dilanjutkan.
 
Kemudian ditutup dengan narasumber sebagai berikut:
Karena bertepatan dg hari lahirnya Pancasila, mari kita maknai tema hari lahir Pancasila di tahun ini,

"Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia"

Yuk, bangun peradaban melalui tulisan tulisan kita.
Ada yang bilang ... Kita hebat karena dikelilingi orang-orang hebat. Terima kasih Bapak Ibu hebat yang telah berbagi tulisannya, pertanyaannya. Semoga selepas pelatihan, kita semua bisa tetap menulis dan terus berkarya.
 Menulis itu mudah. Konsisten menulis yang perlu diperjuangkan.

Setelah ditutup, rupanya masih ada pertanyaan yang tertinggal dari:
 Nama          : Nur Jannah, S.Pd
Kota             :Jakarta
Gelombang :25

Pertanyaan :kenapa ya sering bingung menutup cerita? Bagaimana mensiasatinya? Jadi writer nlovknya ada dibtengah dan akhir sehingga tulisan tidak selesai2πŸ™

Langsung dijawab:
 Coba skg dibalik Bun. Mulai dari akhir. Tentukan dulu endingnya akan seperti apa. 
Apakah sad ending? 
Happy ending?
Bersambung atau tamat?
Baru kerjakan dari awal 😊
😊 ibarat saat akan bepergian. Jika kita sudah "menentukan tujuan akhir", akan mudah menyusuri jalan menuju tujuan.

 Sebelum pertemuan ditutup moderator, beliau menyuguhkan puisi ..sebagai bentuk curahan hati..

 Hening malam

Hilang semua dahaga
Hilang semua lelah raga
Tiada banyak berucap kata

Yang ada hanya fokus tertata
Pada titik menggapai asa
Semua akan bisa

Dalam hening malamku
Ada yang ku pangku
Terus membersamaimu
Sampai akhir alunan merdu

Lega rasanya 
Seperti dalam surga
Selesai sudah  kuberkarya
Ku mencoba episode perdana

Terimakasih semuanya
Kita akan bisa
Maju bersama

Banjarnegara,
1 Juni 2022

 Alhamdulillah.. 
Pelatihan Belajar Menulis PGRI  sudah memasuki pertemuan ke 7.

Angka 7 dalam bahasa Jawa disebut PITU.

Yang mengandung falsafah PITULUNGAN...yang berarti PERTOLONGAN.

Insya Alloh semua Keluarga Besar Belajar Menulis PGRI,  akan mendapat pertolongan  dari Tuhan, tanpa rintangan..
Aamiin...

Demikian resume yang bisa saya buat malam ini. Semoga bermanfaat.

2 komentar: