Senin, 06 Juni 2022

Menulis Itu Mudah

Assalamu'alaikum Wr Wb
• Selamat malam bagi kita semua. Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga.
 Perkenalkan moderator malam ini adalah Dail Ma’ruf, M.Pd  malam biasa di sapa Pak Dail akan membersamai Bapak dan Ibu peserta Belajar Menulis Asuhan Om Jay gelombang 25 dan 26.

 Sebelumnya beliau menyampaikan terima kasih kepada Om Jay yang memberikan banyak kesempatan kepadanya untuk bisa jadi penulis dan menghasilkan banyak karya BUKU.  Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para narasumber dan Tim Solid Om Jay yang selalu siap berkolaborasi kembangkan kemampuan literasi para Guru Hebat se-Nusantara juga profesi  lain yang  juga ikut kelas ini.

 Kedua beliau dan semua Tim Solid Om Jay menyampaikan selamat Kepada Om Jay yang  BESOK  akan sidang DISERTASI  TERBUKA. Semoga lancar dan dimudahkan. Menjadi Doktor Ilmu Pendidikan dengan keahlian di bidang Bloger Kolaboratif dalam meningkatkan prestasi Siswa. Kepada teman – teman semua yang pada pukul 10. 30 WIB bisa luangkan waktu untung gabung di zoom meeting UJIAN TERBUKA Om Jay.

 Ketiga moderator sampaikan bahwa  Materi kita malam ini adalah materi yang LUAR BIASA. Macam  CUCI OTAK.  Betul ini akan dicuci otak oleh narasumber kita Prof. Dr. Ngainun Naim. Mind set kita yang lama yang menyatakan MENULIS ITU SULIT akan direset  dan diubah menjadi MENULIS ITU MUDAH.

 Seperti biasa akan dibagi menjadi 2 sesi : sesi pertama penyampaian materi dan sesi kedua tanya jawab. Bagi yang kan bertanya silahkan JAPRI ke nomor moderator : 0878871926678. 
Dengan menuliskan : 
Nama Lengkap :…..  
Asal daerah : …..  
Gelombang : … dan 
pertanyaan : ….

 Sebelum memulai acara, mari  diawali dengan doa bersama. Bagi yang muslim baca surat al fatihah dan bagi agama lain menyesuaikan. 

 Baik bapak dan ibu yang hebat peserta BM 25 dan 26 sebelum kita menyimak materi dari Prof . Ngainun, supaya kita mengenal sosok beliau dan karya serta aktifitasnya, mari kita simak CV singkat beliau. Silahkan dibaca 3 menit saja.

Materi kita malam Ini : 
MENULIS ITU MUDAH 
Saya dan sebagian besar kita memandang itu GUYONAN. karena merasa yakin menulis itu susah. bagimana penjelasannya Prof. 
Mari kita simak!

 Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi Bapak Ibu sekalian. 
MENULIS ITU MUDAH?
 IYA dan TIDAK itu tergantung prasyaratnya.
Jika terpenuhi akan mudah. Jika tidak ya tetap sulit.
Apa saja tuh persyaratan supaya menjadi mudah MENULIS?

 Syarat supaya mudah menulis adalah:

 🍓 BISA MEMBACA.
 Lulus semuanya, Insya Allah.
Buktinya semua bisa membaca, asik berinteraksi, asyik menulis WA dan sebagainya.
Bahkan baru off pas tidur
Tapi membaca sebagai KEBIASAAN, itu yang harus dibiasakan.
Nah, saya ingin menegaskan tentang membaca ini terlebih dulu.
Membaca sebagai KEMAMPUAN, saya yakin kita semua bisa.
Tetapi belum jadi budaya.

Pengalaman saya, membaca tidak perlu lama tetapi berulangkali.
Jika Bapak dan Ibu sekalian ingin mudah menulis maka mulai sekarang mari biasakan untuk membaca.
 Misalnya begini.
 jadi dalam sehari tetap harus ada aktifitas membacanya ya.  Sekali membaca cukup 10-15 menit. Buku ditutup lalu direnungkan. JIka ada yang dirasa penting, dicatat walaupun hanya satu kali. Namanya dicatat itu bukan memindah isi buku tetapi menulis versi kita. Punya catatan dari apa yang dibaca
 Setelah membaca Bapak Ibu merenung, lalu menemukan kesimpulan.
 Misalnya Bapak Ibu membaca satu bagian buku tentang Pembelajaran di Era Pandemi, terus setelah beres 1 buku dibaca buat macam resensi, brgitukah?
Misalnya kesimpulannya begini: pembelajaran online memunculkan tradisi baru dalam pendidikan Indonesia. Kesimpulan yang original versi pembaca. Nah, kumpulan catatan itu kalau sudah terkumpul bisa menjadi modal untuk membuat resensi. Terkait resensi, beliau akan bagikan file bukunya. Semoga bermanfaat.
 Itu prasyarat pertama ya Bapak Ibu sekalian: mentradisikan membaca. 

🍓 PRAKTEK MENULIS.
Membaca itu syarat menulis. Mustahil bisa menulis yang konsisten tanpa membaca.
Menulis itu DUNIA PRAKTIK
Artinya, jika Bapak Ibu ingin jadi penulis ya harus menulis.
Ikut grup semacam ini adalah SARANA, bukan TUJUAN.
Jadi setelah kegiatan biasakan untuk segera menulis.
Kenapa harus segera?
Jangan berpikir tulisan kita kurang bagus dan sebagainya. Dalam menulis ada MOMENTUM. Segera menulis berarti mengikat pengetahuan dan pengalaman. Semakin lama akan semakin hilang.
Narsum ingin beri contoh tulisannya.
 https://www.spirit-literasi.id/2022/04/jejak-dari-bukittinggi-dari-ngarai.html.
Itu merupakan catatan perjalanan ke Bukittinggi akhir maret lalu.
 Tulisan tersebut dibuat awalnya dalam bentuk tulisan tangan. Beliau membuatnya di ruang tunggu Bandara Internasional Minangkabau. Lalu transit di Jakarta. Selesai di pesawat menuju Surabaya.
Jadi  : Nulis, break, nulis, break, nulis, dan Jadilah tulisan dengan tambahan foto pendukung ya Prof.

Di sini yang memungkinkan saya MUDAH untuk menulis.
Tanggal 2 Juni lalu Prof diminta Orasi Ilmiah di kampus. Temanya INTEGRASI, MORALITAS, DAN MASA DEPAN BANGSA. Sorenya beliau membuat catatan terkait beberapa bagian yang saya ceramahkan. Bapak Ibu bisa membacanya di tautan berikut.
Moderator Dail Ma'ruf: Itu buku pemberian panitia yang mengundangnya. Beliau jadikan sebagai buku untuk menulis artikel
 https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/6298b8e1bb44866b3d690d12/integritasmu-penentu-masa-depanmu

Panitia pasti bahagia dipakai bukunya. Dan aktifitas harian pun jadi tulisan yang manfaat bagi pembaca

🍓TAHU APA YANG DITULIS.
Maka menulis kegiatan harian, perjalanan soalnya kita mengalami sendiri
 https://www.spirit-literasi.id/2021/12/nasrani-ingin-masuk-banser.html
 dari apa yang dilihat, didengarvdan dirasakan ya Prof. Ini contohnya: pengalamannya naik grab dengan sopir Nasrani. Coba Bapak Ibu cermati. Beliau menuliskan catatan itu di warung kopi dalam perjalanan pulang

🍓NIKMATI PROSES MENULIS
Apapun kalau dinikmati, akan mudah. Tapi jika kita tidak menikmati, ya berat. Jadi harus dinikmati prosesnya dan dibawa happy saat menulis.

🍓NGEMIL.
Nulis itu tidak harus sekali jadi. Ini rangkaian dengan prasyarat sebelumnya, nikmati. Jadi bisa dicicil. Beliau nulis, termasuk catatan perjalanan di Bukit Tinggi itu, bisa lima sampai tujuh kali duduk.
Jika menikmati pastinya happy.

Itulah lima prasyarat agar mudah menulis. Sedikit tapi konsisten.
LUAR BIASA, SYARAT Menjadikan menulis itu mudah ada 5 sama dengan jari 1 tangan kita, tapi hasilnya tak lekang dimakan waktu dan Fresh from Oven

💥Selanjutnya sesi tanya jawab:💥
P1 : Nama Lengkap : Nur Jannah
Asal daerah : Jakarta
Gelombang : 25
Pertanyaan : Saya bekerja dari jam 6.00- 16.00, manakah waktu yang paling baik untuk menulis? Apakah pagi, siang, sore, malam atau saat libur? Supaya bisa jaga kesehatan juga.
J1: Baik Bu Nur Jannah. Usahakan bangun barang setengah jam lebih pagi. Saat itu tubuh masih fresh. Setelah ibadah bisa dipakai menulis. Setengah jam itu jika dilakukan secara konsisten sudah sangat bagus. Pagi itu tubuh segar. Kalau malam, tubuh sudah capek. Biasanya ngantuk. Nulisnya jadi kurang fokus. Ini harus dilakukan setiap hari. Libur atau tidak, tetap nulis. Mungkin awalnya agak berat. Tapi kalau sudah terbiasa, akan enjoy. Selamat mencoba.

P2: Nama : Hurrotul mardiyah , Serang Banten.
Gelombang 26.
Pertanyaan : Dari 5 syarat itu, bagaimana menjadikan menulis itu sebagai habit dan budaya harian?
Terima kasih.
J2: Bu Hurrotul Mardiyah: dalam teori, semua kebiasaan diawali dengan paksaan. Misalnya, saya fasih menulis dalam bahasa Indonesia karena dipaksa oleh keadaan. Sekarang ini ketika sudah rutin dilakukan ya tidak ada paksaan lagi. Kuncinya awalnya memaksa diri, lama-lama akan terbiasa.

P3 : Nama: Wiwi Yulistia
Asal: Bandung
Pertanyaan : 
1. Jenis tulisan yg ditulis prof Naim tulisan nya jenis apa?
2. Apakah dialog dlm setiap tulisan harus selalu ada

P4 : Nama: Rumiati
Asal : MAN Kota Palangka Raya, Gel. 25.
Assalamualaikum Prof. Saya ingin menanyakan yang berkaiyltan dengan persyaratan menulis mudah yabg no. 5  Menulis konsisten.  Tidak sekali jadi. Harus menyicil. Bagaimana jika dicicil nanti kalimat kita tidak nyambung lagi dengan ide yg di awal.  Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna
Terimakasih. Mohon pencerahannya🙏
J4: Tidak apa-apa. Ini yang belum saya sampaikan. Jadi menulis itu ada satu tahap setelahnya yaitu EDIT. Nanti tulisan yang sudah selesai kita baca, cermati. di situ yang kurang nyambung kita sambung-sambungkan. Awalnya mungkin belum nyambung tapi nantinya akan tersambung. Hanya butuh proses dan kebiasaan saja.

P5 : Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau 
Apa yang melatar belakangi bapak terjun sebagai penulis.
J5: Di video itu ada sebagian jawabannya. Jadi dulu saya nulis karena miskin. Betul-betul nggak ada duit. Sekolah hampir tidak lulus. Seiring waktu saya menulis sebagai KLANGENAN. Sebagai cara berbahagia karena bisa berbagi pengetahuan kepada orang lain. Dulu saya berjuang nulis di berbagai media untuk mengejar honor.

P6 : Sumiati .Lombok Barat 
Saya sering kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan yang syaa rasakan dan yang syaa alami.
Pertanyaan nya: Bagaimana liat2 agar kita intens menulis walau dalam kondisi apapun. Saya juga sangat kesulitan ketika harus menulis sesuatu yang berbau ilmiah
Mohon ilmunya pak prof. Terima kasih 🙏🏻
J6: Terima kasih Bu Sumiati dari Lobar. Pertama-tama coba kelola rasa. Coba biasakan atau kalau mungkin sukai. Tidak mudah memang tetapi bisa diusahakan. Semuanya memang butuh proses. Demikian juga dengan menulis ilmiah.

P7 : Assalamualaikum. Nama : Ahmad Sahudin  Asal : Kab. Lombok Barat  Pertanyaan saya : Selain lima prasyarat menulis itu mudah, apakah ada syarat agar kita konsisten dalam menulis. Kedua setiap kali saya menulis saya merasa kurang percaya diri dengan tulisan saya. Bagaimana mengatasi rasa minder yang saya alami sehingga saya lebih bergairah dalam menulis? Terima kasih Prof. wassalam

P8 : Nama Lengkap : Oktavia Hadianingsih 
Asal daerah : Palangka Raya Gelombang : 25
Pertanyaan : terkait menulis itu tidak harus sekali jadi, apa  malah tidak jadi bumerang? Jadi kehilangan momentum atau mood? Bagaimana menyiasatinya? Kemuadian bagaimana caranya menulis tidak panjang tapi bermakna.

J8: Ya dibuat dulu. Diedit. Diperbaiki. Begitu tahapan untuk menulis bermakna. Dinikmati prosesnya ---- makin sering nulis makin bermakna kata-katanya

💝 Pantun utk Narasumber :
Jalan jalan ke Trenggalek 
Tidak lupa beli kain tenun
Malam ini tak terasa capek 
Karena semangat simak materi Prof. Ngainun

 berkah = bertambahnya kebaikan.
Subhanallah. Prestasi murni tanpa joki dan suap menyuap.
Terus berbagi ilmu lewat tulisan,
LUAR BIASA. Sangat menginspirasi dan sarat makna. 

Closing statement dari Nara Sumber:
Menulis Itu Mudah. Kuncinya kita yang membuatnya mudah. Mari menulis. Jangan hanya berpikir tentang menulis tetapi mari praktik menulis.

Demikian resume saya. Semoga bermanfaat.

1 komentar: